Evolusi Teori Manajemen

Evolusi Teori Manajemen

Evolusi Teori Manajemen


Mempelajari teori manajemen mambantu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam mengelolah organisasi yang semakin kompleks. Manajemen merupakan suatu disiplin terapan yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Kita mungkin enggan untuk mempelajari teori hasil temuan masa lalu, padahal hal itu sangatlah penting.

 

Di dalam ilmu manjemen dikenal 3 aliran yang masing-masing berusaha membantu manajer untuk memahami dan memimpin organisasi, serta mengatasi masalah-masalahnya, yaitu:

 

  1. Aliran Klasik (Classical School). Aliran ini mempunyai 2 cabang, yaitu :
    a. Manajemen Ilmiah (Scientific Management),dan
    b. Teori Organisasi klasik (Classiccal Prganization Theory).
  2. Aliran perilaku (Behavioral School).
  3. Aliran Ilmu Manajemen (Management Science School).

 

Selain tiga aliran tersebut, dalam perkembangan ilmu manajemen telah dikembangkan pula pendekatan-pendekatan yang berusaha mengintegrasikan ketiga aliran tersebut diatas. Pendekatan tersebut adalah:

 

  1. Pendekatan Sistem (System).
  2. Pendekatan Kontingensi (Contingency Approach).
  3. Gerakan Hubungan Antar Manusia Baru (Neo-Human Relation Movement).

 

KETERANGAN ;

 

1. ALIRAN KLASIK.

 

A. Manajemen Ilmiah

 

Pelopor Teori Manajemen Ilmiah (Aliran Klasik)

    1. Robert  Owen (1771-1858), berpendapat bahwa : Peningkatan kondisi kerja (misalnya : perumahan, jam kerja, koperasi yang menjual kebutuhan karyawan dengan harga murah, dsb) akan dapat meningkatkan produksi dan laba dengan sendirinya. Unsur Pekerja Merupakan : Unsur terpenting dalam produksi. (pekerja disebutnya : Vital Machines /  Mesin Utama).
    2. Charles Babbage (1792-1871), berpendapat bahwa : penerapan prinsi-prinsip ilmiah dalam proses kerja akan meningkatkan produktifitas dan dapat menekan biaya. Dia mengemukankan bahwa seorang pekerja dapat dilatih suatu keterampilan tertentu (menganjurkan diadakan pembagian kerja), dan harus bertanggung jawab terhadap bagian perkerjaannya.

 

Tokoh-tokoh lain dalam manajemen ilmiah :

Frederich Wislow Taylor (1856-1915) - Tokoh peletak prinsip dasar Manajemen Ilmiah. Menekankan sistem manajemennya pada studi waktu kerja (time study) dibagian produksi, dan membandingkan dengan gerakan-gerakan pekerja.

 

Henry L. Gant (1861-1919) - Tokoh yang meneruskan ide sistem upah deferensial Taylor. Menganggap dampak motivasi upah deferensial dianggap terlalu kecil, Gantt menggunakan ide baru, yaitu:

    1. Setiap pekerja yang dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dalam satu hari, berhak menerima BONUS.
    2. Setiap kemajuan karyawan dicatat dikartu pribadi, untuk menilai pekerjaan mereka.
    3. Memperkenalkan sistem Gantt Chart, yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi pemborosan.

 

Frank B. (1868-1924) dan Lilian M. Gilbert (1878-1972) - mereka bekerja sama mempelejari aspek kelelahan dan gerak (fatique and motion studies). Menurul Lilian M. Gilbert :

    1. Sasaran akhir manajemen ilmiah adalah : menolong pekerja mencapai kemampuannya yang penuh sebagai manusia.
    2. Gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan yang dihilangkan akan mengurangi kelelahan, sehingga dapat meningkatkan semangat para pekerja.

 

B. Teori Organisasi Klasik

 

Teori ini muncul karena; adanya kebutuhan akan perlunya pedoman untuk mengelolah organisasi yang kompleks.

Pelopor Teori Organisasi Klasik :

1. Henry Fayol (1841-1925). Dia mengembangkan Teori Organisai Klasik, dan merinci operasi perusahaan kedalam 6 kegiatan:

    1. Teknis (Technical) : Perusahaan menghasilkan produk.
    2. Komersial (Comercial) : Perusahaan membeli bahan mentah dan menjual hasil produksi.
    3. Keuangan(Financial) : Perusahaan mencari dan menggunakan dana.
    4. Keamanan (Security) : Perusahaan menjaga keselamatan karyawan dan kekayaan perusahaan.
    5. Akuntansi (Accounting) : Perusahaan mencatat dan melaporkan biaya, laba, hutang, dan penyusunan neraca.
    6. Manajemen

 

Dari enam kegiatan ini, Fayol memberi perhatian utama pada kegiatan Manajerial, sebab dia berpendapat bahwa kemampuan manajerial adalah aspek penting yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan.

 

2. Max Weber (1864-1920)

Dia mengembangkan teori : "manajemen Birokrasi" yang menekankan pada kebutuhan akan penetapan hierarkhi yang sempurna ditentukan oleh penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas.

 

Sumbangan Aliran Teori Organisasi Klasik :

    1. Keterampilan manajerial dapat diterapkan pada semua jenis kelompok kegiatan, jika hal lainnya tetap.
    2. Beberapa prinsip yang mendasari prilaku manajerial yang efektif dan dapat diajarkan, memberikan hal-hal praktis yang dapat diterapkan.
    3. Padangan yang dapat membuat para manajer waspada akan masalah-masalah mendasar yang mungkin mereka temui dalam setiap organisasi.

 

Keterbatasan Aliran Teori Organisasi Klasik :

    1. Yang dikemukakan dipandang tidak semua cocok untuk masa kini.
    2. Prinsip-prinsip aliran ini hanya tepat apabila organisasi berada dalam lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi. Padahal, dewasa ini lingkungan luar organisasi sangat sulit diramalkan dan bergerak sangat dinamis.
    3. Prinsip-prinsip aliran ini terlalu umum untuk mengatasi masalah-masalah organisasi yang semakin kompleks dewasa ini.
    4. Aliran ini tidak memberikan petunjuk dalam pengambilan keputusa tentang prinsip mana yang harus dipilih sebagai pedoman.

 

2. ALIRAN PERILAKU.

 

Aliran ini muncul karena dalam pendekatan klasik, efesiensi produksi dan keserasian kerja tidak dapat dicapai, oleh karena itu dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah organisasi melalui sisi perilaku karyawan.

 

Tokok Dalam Aliran Prilaku:

1. Hugo Munsterberg (1863-1916)

Sumbangan utamanya adalah penerapan faktor psikologi dalam menbantu peningkatan produksi melalui 3 cara. (1) mendapatkan orang yang cocok. (2) menciptakan kondisi kerja yang baik. (3) memotivasi karyawan.

 

2. Elton Mayo (1880-1949)

Terkenal denga karyanya : Eksperimen tentang perilaku manusia dalam situasi kerja. Eksperimen itu disebut "Eksperimen Hawthorne". Simpulan dari eksperimen ini bahwa : Perhatian khusus dapat menyebabkan seseorang meningkatkan usahanya. Gejala ini disebut : "Howthorne Effect" yaitu : pekerja akan lebih giat bekerja jika mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka. Dari eksperimen ini konsep Manusia Rasional (manusia hanya dapat dimotivasi dengan pemenuhan kebutuhan ekonomis) diganti dengan konsep Manusia Sosial (manusia dapat dimotivasi dengan pemenuhan kebutuhan sosial melalui hubungan kerja).

 

Sumbangan Aliran Perilaku:

    1. Memberi pemahaman akan pentingnya motivasi, perilaku kelompok, hubungan antar karyawan, dan kerja bagi manusia.
    2. Manajer menjadi lebih sensitif berhubungan dengan bawahan, sehingga mereka menjadi lebih memperhatikan masalah kepemimpinan, pemecahan masalah, pelaksanaan kekuasaan, perubahan dalam organisasi, serta komunikasi.

 

Keterbatasan Aliran Perilaku:

    1. Model atau teori yang diajukan dipandang terlalu abstrak dan rumit untuk diterapkan.
    2. Karena perilaku manusia sangat kompleks, sering para ahli dari aliran ini memberi saran yang berbeda untuk memecahkan masalah-masalah tertentu. Akibatnya para manajer bingung untuk memilih saran mana yang digunakan. 

 

3. ALIRAN ILMU MANAJEMEN.

 

Aliran ini mengembangkan : Prosedur penelitian Operasional (Operation Research = OR).

Dalam menghadapi masalah organisasi. Prosedur yang digunakan dimulai dari analisis masalah sampai dengan usulan kegiatan untuk menghadapi masalah teresbut.

 

Sumbangan Aliran Ilmu Manajemen:

    1. Banyak diterapkan dalam pemecahan masalah organisasi.
    2. Teknik-teknik yang digunakan pada berbagai kegiatan, seperti penyusunan anggaran, arus uang, jadwal produksi, pengembangan produk, perencanaan tenaga kerja, dll.
    3. Pemeahan masalah ditinjau dari berbagai disiplin ilmu (indisipliner).
    4. Memecahkan masalah secara sistematis.

 

Keterbatasan Aliran Ilmu Manajemen:

    1. Hanya efektif untuk kegiatan perencanaan dan pengawasan, dan tidak efektif pada kegiatan lain (pengorganisasian dan memimpin).
    2. Walaupun teknik yang dikemukakan aliran ini cukup luas dalam mengatasi masalah manajemen, tetapi teknik-teknik tersebut tidak cukup efektif untuk mengatasi masalah manusia dalam manajemen.

 

Bagikan


Artikel Dipost Oleh Hariadi

Seorang freelancer website and software developer, gemar dengan ilmu seputar IT serta penuh semangat untuk belajar.


0 Komentar

Tidak ada komentar


Berikan komentar ...