Mempelajari teori manajemen mambantu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam mengelolah organisasi yang semakin kompleks. Manajemen merupakan suatu disiplin terapan yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Kita mungkin enggan untuk mempelajari teori hasil temuan masa lalu, padahal hal itu sangatlah penting.
Di dalam ilmu manjemen dikenal 3 aliran yang masing-masing berusaha membantu manajer untuk memahami dan memimpin organisasi, serta mengatasi masalah-masalahnya, yaitu:
Selain tiga aliran tersebut, dalam perkembangan ilmu manajemen telah dikembangkan pula pendekatan-pendekatan yang berusaha mengintegrasikan ketiga aliran tersebut diatas. Pendekatan tersebut adalah:
KETERANGAN ;
1. ALIRAN KLASIK.
A. Manajemen Ilmiah
Pelopor Teori Manajemen Ilmiah (Aliran Klasik)
Tokoh-tokoh lain dalam manajemen ilmiah :
@ Frederich Wislow Taylor (1856-1915) - Tokoh peletak prinsip dasar Manajemen Ilmiah. Menekankan sistem manajemennya pada studi waktu kerja (time study) dibagian produksi, dan membandingkan dengan gerakan-gerakan pekerja.
@ Henry L. Gant (1861-1919) - Tokoh yang meneruskan ide sistem upah deferensial Taylor. Menganggap dampak motivasi upah deferensial dianggap terlalu kecil, Gantt menggunakan ide baru, yaitu:
@ Frank B. (1868-1924) dan Lilian M. Gilbert (1878-1972) - mereka bekerja sama mempelejari aspek kelelahan dan gerak (fatique and motion studies). Menurul Lilian M. Gilbert :
B. Teori Organisasi Klasik
Teori ini muncul karena; adanya kebutuhan akan perlunya pedoman untuk mengelolah organisasi yang kompleks.
Pelopor Teori Organisasi Klasik :
1. Henry Fayol (1841-1925). Dia mengembangkan Teori Organisai Klasik, dan merinci operasi perusahaan kedalam 6 kegiatan:
Dari enam kegiatan ini, Fayol memberi perhatian utama pada kegiatan Manajerial, sebab dia berpendapat bahwa kemampuan manajerial adalah aspek penting yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan.
2. Max Weber (1864-1920)
Dia mengembangkan teori : "manajemen Birokrasi" yang menekankan pada kebutuhan akan penetapan hierarkhi yang sempurna ditentukan oleh penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas.
Sumbangan Aliran Teori Organisasi Klasik :
Keterbatasan Aliran Teori Organisasi Klasik :
2. ALIRAN PERILAKU.
Aliran ini muncul karena dalam pendekatan klasik, efesiensi produksi dan keserasian kerja tidak dapat dicapai, oleh karena itu dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah organisasi melalui sisi perilaku karyawan.
Tokok Dalam Aliran Prilaku:
1. Hugo Munsterberg (1863-1916)
Sumbangan utamanya adalah penerapan faktor psikologi dalam menbantu peningkatan produksi melalui 3 cara. (1) mendapatkan orang yang cocok. (2) menciptakan kondisi kerja yang baik. (3) memotivasi karyawan.
2. Elton Mayo (1880-1949)
Terkenal denga karyanya : Eksperimen tentang perilaku manusia dalam situasi kerja. Eksperimen itu disebut "Eksperimen Hawthorne". Simpulan dari eksperimen ini bahwa : Perhatian khusus dapat menyebabkan seseorang meningkatkan usahanya. Gejala ini disebut : "Howthorne Effect" yaitu : pekerja akan lebih giat bekerja jika mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka. Dari eksperimen ini konsep Manusia Rasional (manusia hanya dapat dimotivasi dengan pemenuhan kebutuhan ekonomis) diganti dengan konsep Manusia Sosial (manusia dapat dimotivasi dengan pemenuhan kebutuhan sosial melalui hubungan kerja).
Sumbangan Aliran Perilaku:
Keterbatasan Aliran Perilaku:
3. ALIRAN ILMU MANAJEMEN.
Aliran ini mengembangkan : Prosedur penelitian Operasional (Operation Research = OR).
Dalam menghadapi masalah organisasi. Prosedur yang digunakan dimulai dari analisis masalah sampai dengan usulan kegiatan untuk menghadapi masalah teresbut.
Sumbangan Aliran Ilmu Manajemen:
Keterbatasan Aliran Ilmu Manajemen:
Artikel Dipost Oleh Hariadi
Seorang freelancer website and software developer, gemar dengan ilmu seputar IT serta penuh semangat untuk belajar.
Copyright © 2014 - 2024. All rights reserved By Haysia Development.
0 Komentar
Tidak ada komentar